HARI PAHLAWAN

10 November ,,,,,,,
Hari apaan nto,,,,,,
yupz…. Hari Pahlawan,,,,,,,
pahlawan? Menurut kamu pahlawan itu apa sech,,,
pahlawan punya banyak defenisi, salah satunya pahlawan adalah seseorang yang rela berkorban demi bangsa dan Negara. Dan banyak lagi defenisi yang lain. Kita juga bisa jadi pahlawan bagi bangsa ini, yaitu dengan belajar.
Coba sebutkan beberapa pahlawan yang kamu tau, mmmm,,,,Soekarno, Hatta, Sudirman, R.A Kartini, Ahmad yani, Kapiten Pati Mura dan banyak yang lainnya.
Kita tidak hanya menjadi pahlawan bagi orang banyak tapi kita harus menjadi pahlawan bagi diri kita sendiri.
Karena untuk mermulai sesuatu itu harus dari kita sendiri, jka menginginkan perubahan maka mulai lah dari diri kita sendiri setelah iti baru menjadi pahlawan di dunia ini.
Semoga kita bisa menjadi pahlawan bagi bangsa ini. Untuk kelas XII moga kita Lulus UN besok amiiiiin,,,,,
PERINGATAN “SOEMPA PEMOEDA”

Untuk memperingati sumpah pemuda, siswa siswi SMA Pintar melakukan beberpa kegiatan, yaitu Cerdas Cermat antar kecamatan dan Kolaborasi puisi anat kelas.
Untuk cerdas cermat ini,diikuti 5 orang setiap kecamatan yang hanya terdiri dari kelas X dan XI, sedangkan siswa siswi kelas XII belajarar tambahan (les sore). Sebenarnya kelas XII ingin mengikuti acara tersebut, tapi mereka harus belajar tambahan. Akhirnya kami bisa berpartisipasi dalam acara tersebut setelah jam tambahan selesai, sekitar pukul 16.30. alhamdulillah hari ini kami pulangnya agak cepat.
Hasil cerdas cermat hari Jum’at, 30 oktober ini adalah:
Juara I : Kecamatan Inuman
Juara II : Kecamatan Gunung Toar
Juara III: kecamatan Kuantan Tengah

Selamat ya, kepada kecamatan yang juara, untuk kecamatan yang lainnya jangan sedih. Kita Harus Semangat. Sebagai putra putrid Indonesia kita harus semangat dan menjunjung tinggi semangat persatuan.
Untuk lomba Kolaborasi puisi, dilaksanakan 31 oktober 2009. semua kelas telah menunjuk anggotanya yang akan mengikuti lomba, termasuk kelas XII. Malamnya hamper semua kelas latihan, biar besi\ok bisa jadi The Best.
Tapi sayangnya, setelah SKJ, kelas XII tidak jadi mengikuti lomba kolaborasi puisi, karena setela SKJ harus belajar efektif lagi. Kelas XII bisa mengikuti lomba tapi ketika break. Akhirnya kelas XII memutuskan untuk tidak jadi tampil. Beberapa di antara kelas XII menangis, rasanya sedih banget, karena sudah siap-siap dan latihan sampai malam,
Sebagai pengobat rasa sedih, salah satu guru menampilkan video kolaborasi itu.
untuk kelas XII, kita harus mengambil segi positifnya
di hari sumpah pemuda ini, kita sebagai putra ]utri indonesia harus bisa memejukan Indonesia dan menanam kan sikap cinta Indonesia
kelas XII is the best, kita bisa karena kita bersama

SUMPAH PEMUDA

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan diWaltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.
Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
1. Abdul Muthalib Sangadji
2. Purnama Wulan
3. Abdul Rachman
4. Raden Soeharto
5. Abu Hanifah
6. Raden Soekamso
7. Adnan Kapau Gani
8. Ramelan
9. Amir (Dienaren van Indie)
10. Saerun (Keng Po)
11. Anta Permana
12. Sahardjo
13. Anwari
14. Sarbini
15. Arnold Manonutu
16. Sarmidi Mangunsarkoro
17. Assaat
18. Sartono
19. Bahder Djohan
20. S.M. Kartosoewirjo
21. Dali
22. Setiawan
23. Darsa
24. Sigit (Indonesische Studieclub)
25. Dien Pantouw
26. Siti Sundari
27. Djuanda
28. Sjahpuddin Latif
29. Dr.Pijper
30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
31. Emma Puradiredja
32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
33. Halim
34. R.M. Djoko Marsaid
35. Hamami
36. Soekamto
37. Jo Tumbuhan
38. Soekmono
39. Joesoepadi
40. Soekowati (Volksraad)
41. Jos Masdani
42. Soemanang
43. Kadir
44. Soemarto
45. Karto Menggolo
46. Soenario (PAPI & INPO)
47. Kasman Singodimedjo
48. Soerjadi
49. Koentjoro Poerbopranoto
50. Soewadji Prawirohardjo
51. Martakusuma
52. Soewirjo
53. Masmoen Rasid
54. Soeworo
55. Mohammad Ali Hanafiah
56. Suhara
57. Mohammad Nazif
58. Sujono (Volksraad)
59. Mohammad Roem
60. Sulaeman
61. Mohammad Tabrani
62. Suwarni
63. Mohammad Tamzil
64. Tjahija
65. Muhidin (Pasundan)
66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
67. Mukarno
68. Wilopo
69. Muwardi
70. Wage Rudolf Soepratman
71. Nona Tumbe

Catatan :Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.

1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempatdi Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum SumpahPemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama SieKong Liong.

2. 2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjauKongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orangyaitu :a. Kwee Thiam Hongb. Oey Kay Siangc. John Lauw Tjoan Hokd. Tjio Djien kwie

Sumber:rahmatsyah-ramadhany.blogspot.com

KUANTAN SINGINGI MENERIMA PENGHARGAAN LOMBA PENGHIJAUAN DAN KONSERVASI ALAM DARI MENTERI KEHUTANAN


Selamat kepada bupati Kuantan Singingi, H.Sukarmis yang telah menerima piagam dari Menteri Kehutanan MS. Kaban. ucapan selamat ini tidak hanya Bapak Bupati Kuansing, tapi seluruh masyarakat Kuansing. Atas kerja kita semua, piagam ini dapat di terima. Semoga kita bisa menjaga alam, demi masa depan kita.
Sekali lagi selamat kepada bupati kuansing dan seluruh masyarakt Kuansing.
Maju terus Kuansing We LoVE YOUU……………..,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

HAPPY BIRTHDAY KUANSING

12 oktober 2009 merupahkan hari yang di tunggu-tunggu masyarakat Kuantan Singingi. Tidak terasa Kuansing sudah genap berusia 10 tahun, berarti sudah 10 tahun Kuansing melepaskan diri dari Inhu, tapi hubungan baik tetap terjaga.
Sebelum tanggal 12 0ktober 2009, suasana yang berbeda sudah mulai terasa. Seluruh intansi pemerintahan dan sekolah-sekolah yang ada di kuansing memakai baju melayu. Hal ini dilakukan dalam rangka menyambut ultah Kuansing yang ke-10.
Begitu juga di SMA Pintar, seluruh civitas SMA Pintar memakai baju melayu,suasana kuning-kuning(baju melayu siswa/I SMA Pintar) mulai terasa sejak tanggal 8 oktober 2009.Untuk memeriahkan hari kuansing yang ke-10,sehari sebelunmnya dilaksanakan jalan santai di lapangan limuno.Ratusan masyarakat ikut berpartisipasi dalam acara yang di buka langsung oleh bupati kuansing ini.Sebelum acara di mulai,panitia membagikan nomor undian yang kemudian akan di undi.Pada akhir acara,nomor di undi,tapi sayangnya kami(siswa-siswi sma pintar) sudah pulang,jadi kami tidak mendapatkan apa-apa.
Happy B’day kuansing,,,,,,
Semoga tambah maju dan makin eksis…
Amin…….
Nama: Meri Yunardi Aprilla
Kelas : XII IPA 2

Ratusan orang tewas akibat gempa bumi

Tanggal 3o September 2009 lalu terjadi fenomena alam di Rana minang, Padang, Sumatera Barat. Yaitu gempa.Gempa yang berkekuatan 7,6 mengguncang yang kota Padang cukup dahsyat sehingga dalam beberapa menit kota padang sekitarnya porak poranda.Ratusan korban tewasdan luka-luka. Masih banyak lagi keluarga yang kehilangan keluarga, rumah dan harta benda. Beberapa bukit longsor sehingga menimbun beberapa desa yang ada di pariaman. Di perkirakan ratusan orang twas terkubur longsoran tanah, beberapa saat lalu, daerah ini belum di capai oleh tim SAR. Karena jalan ke pariaman putus, sehinnga menjadi daerah yang terisolir.

Titik pencarian di utamakan di kota Padang di hotel Ambacang, di perkirakan ratusan orang berada di bawah reruntuhan hotel ini. Tim SAR telah melakukan pencarian dan menemukan beberapa korban yang masih hidup dan yang tewas.

Susahnya pencarian korban karena tingginya runtuhan bangunan dan kalau tubuh korban yang berada di bawah bangunan rusak atau hancur.

Di pendidikan gamma, puluhan murid dan siswa tewas. Ketika gempa terjadi mereka sedang belajar di dalam ruangan. Guru dan murid tewas berpelukan, karena di timpa reruntuhan bangunan. Sementara orang tua mereka menunggu di luar.

Bantuan sudah mulai berdatangan, termasuk dari negara AS yang telah mengirimkan obat-obatan dan tim SAR, tim SAR juga datang dari negara alain seperti jepang.

Semoga saudara kita yang berada di Sumatra Barat dan Jambi di berikan kesabaran dalam menghadapi musibah ini. Duka mereka adalah duka kita bersama.


Meri Yunardi Aprilla
kelas: XII ipa 2
ART OF CULTURE

RONALDO ROZALINO S.Sn


KEDATANGAN BUPATI KUANSING KE SMA PINTAR


Pada hari Kamis 10 september 2009 merupakan hari yg sangat bersejarah bagi sma pintar karna hari itu merupakan kedatangan h.sukarmis dan rombongan untuk buka bersama dansilahturahmi dengan civitas SMA Pintar. untukmenyambut kedatangan bupati dan rombngan, civitas SMA Pintar melakukan goro dan persiapan yang sangat matang, agar bupati merasa nyaman selama berada di SMA Pintar.
Bupati dan rombongan sampai di SMA Pintar sekitar pukl17.30 wib, bupati di sambut dengan alunan usik rebana SMA Pintar. Seluruh siswa/i SMA Pintar berbaris menunggu kedangan orang nomor 1 di kuansing ini termasuk majelis guru dan tata usaha SMA Pintar.
sambil menunggu waktu berbuka, Bupati duduk di pendopo kecil SMA Pintar sambil berbincang-bincangdengan kepala sekolah.
lalu bupati menghampiri siswa/i sma pintar dan foto bareng /i.

waktu berbukapun tiba bupati dan rombongan serta civitas dan undangan melakukan buka bersama.setelah berbuka dilanjutkan dg sholat magrib bersama di lapangan volly sma pintar.setelah sholatselesai,dilanjutkan dengan makan bersama.
tak berapa lama istirahat waktu sholat isya pun datang,kemudian rombongan melakukan sholat bersama dilapangan sma pintar.
setelah selesai sholat isa ,tarawe,dan witir di lanjutkan dg acara silahturahmi bupati dg civitas sma pintar.siswa /siswi sma pintar . acara di buka oleh 2 orang mc yang berbahasa Jerman, Jepang, bahasa Indonesia, Baahasa Inggri dan Bahasa Arab.
pengarahan bupati kuansing sangat membangkitkan semangat siswa /siswi sma pintar,mengapa tidak hanya kurun waktu tiga tahun baru berdiri sudah menghasilkan segudang prestasi,baik ditingkat kabupaten maupun tingkat propinsi.bupati sngat terharu sekali mendengar apa yg telah diraih oleh sma pintar. Bupatiberpesan kepada siswa/i SMA Pintar agar rajin-rajin belajar.
Acara silahturahmi bupati dan rombongan dengan civitas SMA Pintar Selesai sekitar pukul 23.00wib.
saran dan kritikan untuk bapak bupati:"bapak memang pemimpin yg bijaksana dan penuh kerja keras serta dedikasi yg tinggi untuk kemajuan negeri mu......
good luck for you. Moga apapun yang kami lakukan meerupahkan hal yang terbaik untuk kemajuan KUANSING.amiiiiiiiin..........."
Nama :Meri Yunardi Aprilla
Kelas : XII IPA1
ART OF CULTURE
GMP : Ronaldo Rozalino,S.Sn

Unsur Musik Modern Nusantara


UNSUR MUSIK Modern NUSANTARA

Seperti pada musik tradisional Nusantara, musik non tradisional juga memiliki unsur-unsur dalam bentuk musikalnya. Unsur tersebut meliputi antara lain:

      • Bunyi

Musik adalah merupakan bagian dari bunyi yang enak didengar. Ada tiga elemen dalam bunyi musik yaitu terdiri dari:

1. Pitch

Tinggi rendah nada dalam bunyi dinamakan pitch. Pitch berkaitan erat dengan getaran yang dihasilkan dari suara manusia maupun dari alat musik. Semakin banyak getarannya, semakin tinggi nada yang dihasilkan. Pada vokal, pitch erat hubungannya dengan intonasi. Intinasi merupakan kemampuan seseorang untuk menebak / menyanyikan nada dengan tidak fals.

    • Dinamik

Dalam sebuah bentuk karya musik, dinamik mempunyai peranan untuk membuat sebuah karya semakin hidup. Dalam istilah musik dinamik merupakan suatu bentuk ilmu gaya yang yang dibuat sehingga menimbulkan keras lembut pada bagian-bagian tertentu dalam sebuah karya dengan simbol tertentu.

    • Timbre

Timbre memiliki arti sebagai warna suara. Pada suara manusia maupun alat musik juga memiliki warna suara yang berbeda-beda. Seperti pada suara manusia yang setiap individunya dapat menghasilkan karakter yang berlainan. Karakter perbedaan ini merupakan bentuk dari perbedaan timbre. Begitu juga alat musik. Sebagai contoh dua alat musik misal gitar dan piano memiliki warna nada yang sangat berbeda secara karakternya.

      • Media

Bentuk suatu karya musik pasti berhubungan dengan media. Baik menggunakan media yang dihasilkan dari suara manusia maupun media instrumen / alat musik. Fungsi media adalah sebagai bentuk untuk menampilakan suatu karya baik dari media vokal manusia, media permainan alat musik, maupun kombinasi vokal dengan alat musik.

      • Ritme

Irama sebuah lagu berhubungan erat dengan beat (ketukan), metrum (tanda birama), dan tempo (cepat lambat).

        • Beat

Dalam musik, beat merupakan lamanya suatu nada dinyanyikan atau dibunyikan. Lamanya nada dinyanyikan atau dibunyikan ini ddihitung dengan satuan ketuk. Dengan satuan ketuk, nada dapat diketahui berapa lama dinyanyikan atau dibunyikan.

        • Metrum

Irama adalah alunan-alunan dalam lagu yang dimainkan secara teratur sehingga membentuk suatu pola tertentu. Pola irama dikelompokkan berdasarkan ketukannya menjadi beberapa unit hitungan. Pengelompokkan beberapa unit hitungan ini sering disebut birama.

        • Tempo

Secara sederhana, tempo adalah kecepatan lagu, yaitu banyaknya ketukan (beat) dalam satu menitnya. Ukuran kecepatan lagu adalah dengan Metronom Maelzel ( M.M.).

      • Notasi

Dalam musik, setiap nada dilambangkan dengan bentuk not. Not-not ini berfungsi sebagai dokumentasi para komposer sehingga dapat dibaca dan dimainkan. Sebagai lambang musik, not dapat dituliskan dengan not angka maupun not balok

      • Melodi

Melodi merupakan rangkaian dari nada-nada yang tersusun secara berurutan sehingga tinggi rendahnya diketahui. Melodi sebuah lagu dapat tersusun secara mendatar, naik, maupun turun.

      • Harmoni

Harmoni merupakan hubungan antara sebuah nada dengan nada yang lainnya. Dapat disimpulkan, Harmoni adalah keselarasan berbagai bunyi yang terkandung dalam sebuah karya musik. Harmoni meliuti interval dan akor

        • Interval

Setiap nada memiliki jarak yang berbeda-beda dalam tangga nada. Perbedaan jarak ini dinamakan Interval. Perbedaan tinggi rendah nada dalam interval karena didasarkan atas perbandingan frekuensinya.

        • Akor

Akor adalah susunan yang minimal terdiri dari tiga nada yang dibunyikan secara serempak / bersamaan hingga menghasilkan suara yang harmonis. Akor dapat digunakan dengan instrumen tertentu seperti gitar maupun piano untuk mengiringi seorang penyanyi.

      • Tonalitas

Beberapa ahli menyatakan bahwa tonalitas berhubungan dengan tanda kunci maupun tangganada. Tonalitas adalah aspek musik yang meliputi nada, tanda birama, tanda diam, dan ornamen lainnya di sekeliling sebuah nada tonik yang menjadi nada tumpunya. Dinamakan nada tumpu karena nada ini merupakan nada yang menjadi acuan atau awal penyusunan nada-nada lain dari sebuah tangganada.


      • Tekstur




Tekstur adalah istilah yang mengacu pada jalinan bunyi atau nada. Banyaknya tekstur musik merupakan hasil gabungan dari irama, melodi, harmoni, dan komposisi. Tekstur musik dibagi menjadi tiga macam, yaitu.

        • Monofon adalah suara tunggal.

        • Polifon adalah bentuk beberapa melodi yang dinyanyikan secara bersama. Bentuk polifon dapat dijumpai pada pembagian suara dalam paduan suara.

        • Homofon adalah merupakan bentuk musik yang terdiri dari banyak suara, yang dimainkan sehingga menghasilkan suatu bentuk komposisi karya yang menarik.


      • Gaya Musik

Istilah gaya musik mengacu pada cara penyajian melodi dari komposisi lagu. Bentuk gaya musik antaralain seperti Staccato (cara memainkan / menyanyikan terputus-putus), Legato / Legatura (cara menyanyikan / memainkan dengan menyambung tidak sampai terputus), Sforzando (bertekanan).

Meri Yunardi Aprilla
XII IPA 1
Art Of Culture
Ronaldo Rozalino S.Sn
SMA PINTAR


Pacu Jalur, Kuantan singingi

Event wisata di Taluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, sekitar 160 kilometer dari Kota Pekanbaru, ini masuk dalam Kalender Pariwisata Nasional. Pacu Jalur mengandung nilai budaya dan olah raya, serta digelar sekali setahun guna memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia.
Pacu Jalur merupakan lomba perahu dayung tradisonal khas adat Rantau Kuantan. Jalur atau perahu memiliki panjang 20-30 meter yang akan didayung oleh 50-60 oarang. Ada sejumlah kegiatan sarat acara sakral dan magis sebelum jalur dipacu. Disini Pawang Jalur, Seoarang yang dianggap mempunyai kesaktian, memiliki peran penting.
Pacu Jalur yang digelar sesudah tanggal 17 Agustus, pada minggu ketiga atau keempat, ini amat meriah. Puluah riub orng tumpah ruah di Taluk Kuantan. Penduduk negeri yang jalurnya ikut berlomba datang berbondong-bondong untuk memberi dukungan.
Belakangan Taluk Kuantan kian sesak dengan kedatangan para wisatawan, lokal dan mancanegara, setiap Pacu Jalur digelar.
Bukan sekadar adu kecepatan perahu, Pacu Jlaru juga merupakan puncak festival budaya masyarakat Kuantan Singingi. Pasalnya, festival ini akan selalu diikuti oleh pagelaran tradisi lainnya, seperti pertunjukan cerita tradisional randai, seni musik rarak dan pertunjukan berkisah yang diikuti oleh peralatan talam, yaitu kayat.


















the child of heaven......amiiiiiiiiiiin

Arti persahabatan

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Sahabat" Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi Persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya,...!

Sahabat" Persahabatan tidak terjalin secara otomatis, tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabat......

Sahabat" Persahabatan di warnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka di hibur,di sakiti, di perhatikan,di kecewakan di dengar,di abaikan di bantu,ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja di lakukan dengan tujuan kebencian......

Sahabat" Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan,Justru untuk kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya,.....

Sahabat" Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah,.......

Sahabat" Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan, Barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataan kasih dari orang lain.tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan wujudkan apa yang di butuhkan oleh sahabatnya,....

Sahabat" Kerinduan adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya,karena tidak ada persahabatan yang di awali dengan sikap egois.....

Sahabat" Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya,...!

Sahabat" Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya sebuah persahabatan,..namun ada juga yang begitu hancur karena di khianati oleh sahabatnya,.
"" ada pepatah Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri"".

""Dalam masa kejayaan, teman teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita" " Ingatlah kapan kita terakhir kali berada dalam kesulitan.
Siapa yang berada di samping kita"??
Siapa yang mengasihi kita di saat kita merasa tidak ada yang mencintai"???
Siapa yang ingin bersama kita saat kita tidak bisa memberikan apa apa,..??

MEREKALAH SAHABAT KITA
Sahabat" Semoga kita bisa memelihara dan menjaganya

Tags: arti persahabatan

http://www.google.com/imgres?imgurl=http://media.imeem.com/p/BSwMuUpnU6.jpg&imgrefurl=http://canthiqida.multiply.com/journal/item/35/Arti_Persahabatan&h=378&w=500&sz=30&tbnid=VwEd4vwh5upRKM:&tbnh=98&tbnw=130&prev=/images%3Fq%3Dpersahabatan&usg=__cZrx_H8E2e7iYL6x33dvZUCMfVc=&ei=Xu90Sq3MKIrU7APRqZ26Cw&sa=X&oi=image_result&resnum=1&ct=image




ciiiiiiissssssssss,,,,,,,niezsszzz2 kn,,,,,?????




















ge fto kalender yach,,,,,,
pada senyum2 aj tuch,,,,,,

yeeeeee,,,,,echy macih dandan. Gw udah f
ose ne,,,,,,,,,nieeezss kan,,,,,


eeeiiihh,,,echy lomz neee,,,,,jan pencet dulu sob,,,

kesenian

Nama : Meri Yunardi Aprilla
Kelas : XI IPA 2
Tugas: ART OF CULTURE
Guru :RONALDO ROZALINO S.Sn

Tarian Jaipong Seni Tari Asal Jawa Barat

Jaipongan adalah seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Ia terinspirasi pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan atau Bajidoran atau Ketuk Tilu. Sehingga ia dapat mengembangkan tarian atau kesenian yang kini di kenal dengan nama Jaipongan.

Karya Jaipongan pertama yang mulai dikenal oleh masyarakat adalah tari “Daun Pulus Keser Bojong” dan “Rendeng Bojong” yang keduanya merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan (putra dan putri). Awal kemunculan tarian tersebut semula dianggap sebagai gerakan yang erotis dan vulgar, namun semakin lama tari ini semakin popular dan mulai meningkat frekuensi pertunjukkannya baik di media televisi, hajatan, maupun perayaan-perayaan yang disenggelarakan oleh pemerintah atau oleh pihak swasta.

Dari tari Jaipong ini mulai lahir beberapa penari Jaipongan yang handal seperti Tati Saleh, Yeti Mamat, Eli Somali, dan Pepen Dedi Kirniadi. Kehadiran tari Jaipongan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap para pencinta seni tari untuk lebih aktif lagi menggali jenis tarian rakyat yang sebelumnya kurang di perhatikan. Dengan munculnya tari Jaipongan ini mulai banyak yang membuat kursus-kursus tari Jaipongan, dan banyak dimanfaatkan oleh para pengusaha untuk pemikat tamu undangan.

Di Subang Jaipongan gaya “Kaleran” memiliki ciri khas yakni keceriaan, erotis, humoris, semangat, spontanitas, dan kesederhanaan. Hal itu tercermin dalam pola penyajian tari pada pertunjukannya, ada yang diberi pola (Ibing Pola) seperti pada seni Jaipongan yang ada di Bandung, juga ada pula tarian yang tidak dipola (Ibing Saka), misalnya pada seni Jaipongan Subang dan Karawang. Istilah ini dapat kita temui pada Jaipongan gaya kaleran, terutama di daerah Subang.

Tari Jaipongan pada saat ini bisa disebut sebagai salah satu tarian khas Jawa Barat, terlihat pada acara-acara penting kedatangan tamu-tamu dari Negara asing yang datang ke Jawa Barat, selalu di sambut dengan pertunjukkan tari Jaipongan. Tari Jaipongan ini banyak mempengaruhi pada kesenian-kesenian lainnya yang ada di Jawa Barat, baik pada seni pertunjukkan wayang, degung, genjring dan lainnya yang bahkan telah dikolaborasikan dengan Dangdut Modern oleh Mr. Nur dan Leni hingga menjadi kesenian Pong-Dut.





Tari Piring Tarian Asli Masyarakat Minangkabau

Tarian Piring merupakan seni tari yang dimiliki oleh orang Minangkabau yang berasal dari Sumatera Barat. Tarian tersebut menggambarkan rasa kegembiraan dan rasa syukur masyarakat Minangkabau ketika musim panen telah tiba, dimana para muda mudi mengayunkan gerak langkah dengan menunjukkan kebolehan mereka dalam mempermainkan piring yang ada di tangan mereka.

Tarian ini diiringi lagu yang dimainkan dengan talempong dan saluang, yang dimana gerakannya dilakukan dengan cepat sambil memegang piring di telapak tangan mereka. Kadangkala piring-piring tersebut mereka lempar ke udara atau mereka menghempaskannya ke tanah dan diinjak oleh para penari tersebut dengan kaki telanjang.

Kesenian tari piring ini dilakukan secara berpasangan maupun secara berkelompok dengan beragam gerakan yang dilakukan dengan cepat, dinamis serta diselingi bunyi piring yang berdentik yang dibawa oleh para penari tersebut. Pada awalnya sejarah tari piring ini memiliki maksud dalam pemujaan masyarakat minangkabau terhadap Dewi Padi dan penghormatan atas hasil panen. Namun pada jaman sekarang tarian tersebut lebih sering diadakan pada acara pernikahan.

Tari Piring ini menjadi sangat digemari bahkan di negeri tetangga juga seperti Malaysia tari ini sering dibawakan. di luar negeri tari piring dikenal dan disenangi karena tarian ini memiliki gerakan yang enerjik, bersemangat, atraktif, dinamis, serta gerakan dari tari tersebut tidak monoton sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penonton Tari Piring.

Art Of culture

MERI YUNARDI APRILLA

XI IPA 2

ART OF CULTURE

RONALDO ROZALINO S.Sn


SIASAT SENIMAN TINGKILAN MERANGKUL MUSIK MODERN

Bagi peminat kesenian tradisional Kutai, Tingkilan pasti sudah tak asing lagi di telinga. Musik gambus ala Kutai ini sempat populer di kalangan masyarakat sekitar tahun 1960-an hingga 1990-an. Di berbagai kampung seperti Tenggarong dan sekitarnya, hampir semuanya memiliki maestro-maestro yang handal. Mereka tampil di acara-acara keluarga seperti perkawinan, tasmiyahan (pemberian nama), sunatan dan selamatan. Dan tak lupa masyarakat pun berdatangan guna menyaksikan sang maestro mereka tampil.

Tapi, itu cerita dulu. Keramaian musik Tingkilan yang pernah amat digemari publik itu kini berangsur-angsur sepi. Para maestro gambus yang pernah dielu-elukan penonton itu seolah hilang bak ditelan bumi. Di sana sini orgen tunggal (elektone) menyeruak tampil menghiasai acara-acara resmi maupun tak resmi masyarakat Kutai. Mulai dari acara sunatan sampai peringatan Agustusan.

Sebenarnya cerita macam ini tidak hanya terjadi di Kutai. Hampir di berbagai pelosok negeri yang mengalami proses modernisasi, keterpinggiran dan penyesuaian-penyesuain budaya jamak dialami oleh massa rakyat, termasuk para pelaku budaya dan seniman. Mereka yang tak mampu merespon perubahan ini dengan cerdas akan segera tergilas. Sementara sebagian yang masih bertahan terpaksa harus menyerap perubahan-perubahan baru itu meski dipenuhi rasa gelisah dan putus asa, lantaran tradisi lamanya berangsur-angsur memudar. Survivalitas hidup dipertaruhkan.

Ini pula yang tengah dialami para seniman Tingkilan sekarang ini. Musik populer seperti dangdut yang kini cukup hanya diiringi sebuah elekton saja, lebih bisa diterima dan digemari penonton. Selain lebih murah, katanya, warna musik yang dihadirkan pun lebih variatif dan menarik. Penonton bisa langsung meminta lagu sesuai yang diinginkannya.

Pak Boyon (70 tahun) misalnya. Salah seorang maestro Tingkilan di Tenggarong ini amat gelisah ketika musik dangdut dan elekton semakin mendominasi pertunjukan-pertunjukan. Bahkan dia mulai khawatir musik yang digelutinya sejak usia muda ini tidak akan digemari lagi oleh publik.

Hal yang sama juga dialami Pak Arifin, salah seorang maestro Tingkilan yang akhir-akhir ini sering tampil di radio-radio setempat. Sampai akhirnya keduanya harus membuat pilihan penting untuk menggabungkan musik Tingkilan dengan jenis musik modern yang lebih digemari publik.

”Setiap pertunjukan, kami akhirnya membawa dua alat sekaligus. Satu musik Tingkilan, dan lainnya musik keybord atau orgen tunggal untuk memenuhi permintaan penonton,” ujar Pak Arifin yang juga pemilik Sanggar budaya Karya Darma ini.
Lebih lanjut Pak Arifin segera menyadari bahwa profesi dirinya sebagai seorang seniman penghibur tidak bisa dilepaskan dari kehadiran para penonton. Justru ia sadar bahwa nasib kesenian yang digelutinya amat bergantung pada selera penonton.

”Kalau penonton maunya musik dangdut, masak kita harus main Tingkilan terus. Bisa nggak laku kita,” lanjut Arifin yang juga kerap manggung di Radio Pemerintah Kutai (RKP) ini. Lama kelamaan, kata Arifin, dirinya merasa terbiasa dengan kondisi ini, termasuk semakin berkembangnya berbagai alat dan aliran musik yang beragam. ”Bahkan sekarang group Tingkilan saya semakin ramai,” katanya lagi.

Pengalaman yang tak jauh berbeda juga dialami Pak Boyon. Ia mengaku tak mungkin menolak kehadiran musik elekton yang semakin digemari. Maka, sejak tahun 2003, ia mencoba mengadopsi musik elekton ke dalam permainan Tingkilan.

”Sejak lima tahun terakhir, saya memilih untuk melengkapi alat-alat elekton supaya orang yang punya acara bisa memilih Tingkilan atau dangdutan karena menurut saya dua-duanya baik,” ujarnya. Dengan demikian, menurut Boyon lebih lanjut, ia bisa memainkan semuanya (tingkilan dan dangdutan) tergantung pesanan pihak tuan rumah yang memiliki hajatan.

Yang lebih menarik lagi, pemilik group Tingkilan Karya Budi ini tidak hanya mengombinasikan musik tradisional dengan musik modern. Agar lebih memikat hati penonton, di panggung para pemain ini juga siap melepas pakaian khas Kutai yang dikenakan saat bermain Tingkilan bila tiba-tiba penonton menghendaki musik dangdut dimainkan. ”Kami sih luwes aja,” kata pemilik group yang berdiri sejak tahun 1975 ini.

Munculnya musik modern kini memang tidak lagi menjadi problem bagi para seniman tradisi ini. Bahkan menurut Arifin, dengan mengadopsi musik modern group Tingkilan yang dibinanya justru semakin memperoleh respon yang baik dari penonton. ”Bahkan sekarang ini orang-orang Jawa juga sering minta kami memainkan Tingkilan. Ini karena permainan kami semakin lengkap,” ujar Arifin sambil membeberkan tarif groupnya yang sebesar 1,5 juta rupiah sekali pentas.

Kehadiran musik modern dalam khazanah kesenian tradisional rupanya memang tidak berarti mematikan bagi tradisi. Terbukti para seniman Tingkilan justru semakin kreatif dalam mempertahankan tradisi yang dimiliki.

”Tingkilan milik pak Boyon dan pak Bon selalu ditunggu penggemarnya, mulai dari Bontang hingga Kutai Barat sana. Dan yang banyak biasanya dari Samarinda. Pendengar biasanya ingin kangen-kengenan, sekedar mendengar bahasa Kutai, yang juga menjadi ikon bagi radio RPK,” ujar Ridwansyah, pengasuh program seni budaya di Radio RPK Tenggarong. Dan sudah beberapa bulan terakhir RPK memang membuat program musik populer berbahasa Kutai yang tampil bergantian dengan musik tradisi Tingkilan.

Lebih lanjut Ridwansyah berpendapat lembaga seperti Dinas Pariwisata dan LPKK mestinya memfasilitasi para pemain tradisi Tingkilan. Tetapi kelihatannya belum maksimal dalam memberi ruang untuk mereka dalam berekspresi. Pandangan serupa jug adilontarkan Dato’ Marangan, yang juga pemerhati budaya Tingkilan. Ia menyebut bahwa kesenian Tingkilan saat ini ”la yamutu wa la yahya” (mati suri).

LPKK mestinya punya format untuk tetap memastikan kesenian Tingkilan bisa berdampingan dengan musik populer saat ini. Bagi Dato’ Marangan, kota Tenggarong yang menggembar-gemborkan ikon sebagai kota wisata, mestinya lebih menghargai dan memberikan ruang kesenian tradisi seperti Tingkilan.

”Jangan malah kita lebih memperhatikan yang populer, dibandingkan yang tradisi. Orang yang berkunjung ke Tenggarong lebih ingin mencari untuk mengenal kesenian tradisi seperti Tingkilan, Jepenan, Tarsulan. Kalau ketemu malah yang musik populer, kan lucu,” kata Daato’ Marangan.

Nampaknya siasat yang dijalankan oleh beberapa kelompok musik tradisi Tingkilan di Tenggarong ini amat menarik perhatian kita. Bagaimana mereka harus bertahan dan bahkan mampu menaklukkan musik populer modern, sehingga Tingkilan masih tetap eksis hingga kini.

”Musik modern tidak lebih baik dari musik tradisi Tingkilan,” ujar Pak Boyon penuh keyakinan bahwa Tingkilan akan terus eksis menghibur penontonnya di kampung-kampung dan kota-kota. Semoga. [DESANTARA]

Copyright @ buNg@ CinTa Bint@ng | Floral Day theme designed by SimplyWP | Bloggerized by GirlyBlogger